Oleh : Nur ma’rifatul jannah
Kereta penataran berhenti mengakhiri perjalananku
Wonokromo, stasiun yang sama satu tahun silam
Semua masih sama; lorong-lorong jalan, musholla, kursi ruang tunggu
Mata ini tiba-tiba berair setelah beradu menatap setiap sudut itu
Air mata apa ini? Umpatku sambil mengusap kesal
Aku berjalan, berjalan menyusuri lorong stasiun
Bertanya pada satpam, penjaga loket, penjual di toko, supir angkot,
Tak peduli siapapun asal kutemukan cara pulang
Ini bukanlah masa satu tahun silam, ini adalah sekarang
Tak ada waktu untuk sekedar berdiam menanti
Tak ada yang memaksaku untuk tetap bertahan di kursi tunggu
Tak ada lagi perjumpaan, tak ada lagi penjemput rindu, semua telah kelabu
Aku menguatkan hati, tetap melangkah di tepian jalan raya demi kutemukan cara pulang
Ku menepi berhenti sejenak, bus mini menyambut
Akhirnya ku temukan caraku sendiri untuk pulang
Sendiri, tanpamu harus menanti
Malang, 30 Maret 2017
Nur Ma’rifatul Jannah dengan nama pena Cahaya_Ma’rifaht lahir tanggal 28 Maret 1996 tepatnya di Kota sejarah, Majapahit. Alumni PONPES Roudhotul Muttaqin Mojokerto. Menimba ilmu sejak SMP-SMA di Pondok tersebut. Sekarang melanjutkan kuliah di UIN MALIKI Malang jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Menyukai coret-coret kata sejak duduk di bangku SD hingga kini.
Fb : cahaya ma’rifaht
Email : makrifahtul.jannah@gmail.com
Cp : 085815824715