Seringkali aku diperolok rindu
Karena aku yang tak mampu mengakui
Seringkali rindu mendustai hati yang disinggahinya
Karena ia yang takut sesak di dada
Aku berujar rindu
Karena ia sedang mengembun disini (hati)
Meski kau coba tuk datangkan mentari,
Tuk mengakhirinya
Ia pun tersipu malu
Bersembunyi di balik awan
Karena ia tahu,
Rindu yang mengembun
Akan dapat menyejukkan,
Bukan menyesakkan
Hingga rindu yang dulu tersipu
Nantinya kan tersapu temu
151016
Cahaya_Ayya
Â
Itulah rindu. Sukanya melintasi tanpa pikir. Menyiksa! 😔😔😔 suka puisinya
SukaDisukai oleh 1 orang
namun mengapa ia masih seringkali disalahkan, menyiksa? bukankah rindu yg mengembun itu justru menyejukkan? hehe
makasih kak, komentarnya 🙂 di tunggu komen” berikutnya hehe
SukaSuka
Bukan disalahkan. Menyiksa namun tetap diinginkan hadir~ haha iya syiap
SukaDisukai oleh 1 orang
hehe iya sdkit sperti itu maksudnya, disalahkan dalam arti ia di anggap menyiksa, padahal bukankah kehadiran rasa rindu tu sendiri diharapkan? nah dsitulah dmana kita bs mencoba merasakan kesejukan rindu itu? jika kita sedang didera rindu, coba pejamkan mata, tarik napas, dan tersenyum meresapi rasa itu. mngkin dstu kan didapati kesejukan rindu itu heheheh
SukaSuka
Iya iya setuju banget. Haha
SukaSuka
iya kita sharing” aja…karya didiskusikan agar bs jd buat perbaikan.. 🙂
SukaSuka
hahh..rindu ya.
Banyak orng yg sedang drundung rindu, tak terkecuali aku yang saat ini merindukannya dalam kebencian..hee
puisinya nice 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
hehe makasih kak komentarnya 🙂
SukaSuka
hemmmb…bahas soal kebencian nih… menurutku sih, tak usahlah kita mmbenci dg berusaha menciptakan ingatan” buruk tntg dia. toh, kita sndri yg bakal rugi nantinya, ujung”nya nyesek sendiri dh… hehe
SukaSuka